Assalamualaikum wr wb.
Selamat pagi, selamat siang, selamat sore dan selamat malam. Silahkan anda menentukan sesuai kapan anda membaca tulisan ini.
Yupp.. Judul diatas adalah penggalan lirik dari lagu Berhenti Berharap by SO7. Hidup ini memang penuh dengan lika-liku layaknya teka-teki, serta hal baik dan buruk yang selalu beriringan layaknya hitam dan putih (karena hitam dan putih itu warna dasar maka tanpa keduanya takkan terbentuk warna yang lain hehehe). Seperti meme yang sempat hits beberapa waktu lalu, yaitu kenapa pilih yang mudah jika ada yang susah? Tapi yang saya bahas bukan meme tersebut. Tulisan ini lebih megarah pada jalan hidup seseorang.
Sebagaimana para motivator berkata bahwa hidup adalah pilihan, kita memang harus memlih yang terbaik sebelum melangkah. Meski awalnya quote seperti ini saya anggap hanya rangkaian kata-kata saja. Faktanya kita memang dituntut memilih sejak lahir. Seperti memilih akan makan atau tidak, makan ini atau itu, permaianan apa yang akan kita mainkan, pelajaran apa yang kita tekuni, sekolah mana yang kita tuju hingga siapa saja yang akan kita ajak berteman atau menjalin hubungan.
Untuk poin yang terakhir bisa dibilang pilihan yang simple tapi mampu memberi impact pada jalan hidup kita nantinya. Disini saya menyampaikan sesuai dengan point of view saya sebagai laki-laki karena saya tidak tahu sama sekali jika dipandang dari sudut pandang perempuan hahaha. Memang kita bisa berteman atau menjalin hubungan dengan siapa saja karena itu juga termasuk hak kita. Tetapi jika kita tidak bisa menyesuaikan karakter kita, maka itu bisa membuat kita rugi dan menyesal. Untuk menjalin hubungan baik teman atau pasangan kita tidak selalu menuntut mereka agar bisa menerima kita. Kita juga harus bisa menerima dan beradaptasi dengan mereka. Meski kita harus mengakui bahwa ada orang-orang yang memang tidak bisa kita ajak berteman atau menjalin hubungan. At least sudah kenal saja mungkin sudah cukup.
Sepertinya intronya kepanjangan ya.. hahahaha. Alright kita lanjutkan lagi. Jika kita kaitkan dengan judul diatas, maka akan ada kalimat, "mengapa harus pacaran jika berteman menyenangkan?" Sebagai catatan disini saya tidak menganjurkan untuk mempraktekan ajaran "Friends with Benefits". Saya hanya sharing jika terkadang berteman sudah cukup tanpa harus menjalin hubungan yang lebih jauh (kalau memang cocok no problem). Mengapa demikian? Ada 2 hal yang menurut saya lebih baik berteman daripada pacaran.
Yang pertama bisa membuat kita kehilangan seorang teman terbaik kita. Ini dikarenakan sebelum kita resmi berpacaran, pasti ada fase "eksekusi" atau fase saat kita menyatakan perasaan kita padanya. Seandainya saat itu kita belum cukup jauh mengenal teman yang akan kita pilih untuk jadi pasangan hidup, atau sederhananya kita belum tahu jika ada sesuatu dalam diri kita yang tidak dia sukai, pasti dia akan menolak kita saat eksekusi. Dan yang terjadi setelah itu adalah.... BOOOM!!! Hubungan pertemanan kita kemungkinan besar tidak akan sama seperti sebelumnya. Biasanya dia akan jaga jarak dengan kita karena khawatir akan sesuatu (saya tidak tahu apa yang ditakuti tapi sering kali begini wkwkwkw). Dan yang terburuk dia bisa benar-benar menghilang dari kehidupan kita.
Yang kedua adalah jika saat itu kita diterima sebagai orang yang spesial baginya. Perlu diketahui bahwa rintangan dalam setiap hubungan pasti ada dan kita juga tidak pernah tahu rintangan macam apa yang akan kita hadapi nantinya. Harapan kita pastinya rintangan itu dapat diatasi tetapi dengan syarat keduanya harus bersikap dewasa, menghilangkan ego dan saling mengerti. Jika tidak berhasil? Dalam dunia nyata tidak ada fitur "restart" layaknya sebuah permainan atau sebuah film yang bisa memutar waktu atau sejenisnya. Dan jika kalian gagal artinya Game Over!! Akibatnya? Kalian bisa membuat orang-orang yang sebelumnya sangat berharga menjadi seorang yang akhirnya kalian benci. Meskipun dalam hal ini terkadang bisa diatasi baik-baik dan mengakhiri hubungan dengan damai, namun kemungkinannya sekitar 50:50. Jadi tetap ada kemungkinan terburuk yang menghampiri kita.
Dalam tulisan ini saya hanya menyarankan kita untuk "main aman" demi menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa merugikan kita nantinya. Karena seburuk apapun teman kita, sering kali kita membutuhkan mereka untuk membantu kita dalam hal tertentu dimana hanya "dia" yang bisa membantu kita. Berteman bisa jadi salah satu cara kita untuk melindungi kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Namun jika kita memang sudah merasa cocok, yakin, bisa menerima segala kekurangannya dan bisa saling melengkapi, maka tidak ada salahnya jika kita mengajaknya untuk hubungan yang lebih serius. Harapannya adalah saat kita sudah tua nanti, kita masih bisa selalu tersenyum bersama dengan orang yang benar-benar tepat untuk berada disamping kita hingga akhir hayat nanti.
Oke.. Kali ini cukup sampai disini dulu. Jika ada beberapa diantara kalian yang kontra dengan tulisan saya mungkin kita bisa saling belajar dan berbagi untuk kebaikan hahaha. Dan jika ada salah kata yang sekiranya menyinggung para pembaca mohon dimaafkan. Terima kasih juga sudah berkunjung kemari dan semoga ada manfaatnya (PD banget kalo ada yang baca wkwkwkw).
Wassalamualaikum wr wb.
Untuk poin yang terakhir bisa dibilang pilihan yang simple tapi mampu memberi impact pada jalan hidup kita nantinya. Disini saya menyampaikan sesuai dengan point of view saya sebagai laki-laki karena saya tidak tahu sama sekali jika dipandang dari sudut pandang perempuan hahaha. Memang kita bisa berteman atau menjalin hubungan dengan siapa saja karena itu juga termasuk hak kita. Tetapi jika kita tidak bisa menyesuaikan karakter kita, maka itu bisa membuat kita rugi dan menyesal. Untuk menjalin hubungan baik teman atau pasangan kita tidak selalu menuntut mereka agar bisa menerima kita. Kita juga harus bisa menerima dan beradaptasi dengan mereka. Meski kita harus mengakui bahwa ada orang-orang yang memang tidak bisa kita ajak berteman atau menjalin hubungan. At least sudah kenal saja mungkin sudah cukup.
Sepertinya intronya kepanjangan ya.. hahahaha. Alright kita lanjutkan lagi. Jika kita kaitkan dengan judul diatas, maka akan ada kalimat, "mengapa harus pacaran jika berteman menyenangkan?" Sebagai catatan disini saya tidak menganjurkan untuk mempraktekan ajaran "Friends with Benefits". Saya hanya sharing jika terkadang berteman sudah cukup tanpa harus menjalin hubungan yang lebih jauh (kalau memang cocok no problem). Mengapa demikian? Ada 2 hal yang menurut saya lebih baik berteman daripada pacaran.
Yang pertama bisa membuat kita kehilangan seorang teman terbaik kita. Ini dikarenakan sebelum kita resmi berpacaran, pasti ada fase "eksekusi" atau fase saat kita menyatakan perasaan kita padanya. Seandainya saat itu kita belum cukup jauh mengenal teman yang akan kita pilih untuk jadi pasangan hidup, atau sederhananya kita belum tahu jika ada sesuatu dalam diri kita yang tidak dia sukai, pasti dia akan menolak kita saat eksekusi. Dan yang terjadi setelah itu adalah.... BOOOM!!! Hubungan pertemanan kita kemungkinan besar tidak akan sama seperti sebelumnya. Biasanya dia akan jaga jarak dengan kita karena khawatir akan sesuatu (saya tidak tahu apa yang ditakuti tapi sering kali begini wkwkwkw). Dan yang terburuk dia bisa benar-benar menghilang dari kehidupan kita.
Yang kedua adalah jika saat itu kita diterima sebagai orang yang spesial baginya. Perlu diketahui bahwa rintangan dalam setiap hubungan pasti ada dan kita juga tidak pernah tahu rintangan macam apa yang akan kita hadapi nantinya. Harapan kita pastinya rintangan itu dapat diatasi tetapi dengan syarat keduanya harus bersikap dewasa, menghilangkan ego dan saling mengerti. Jika tidak berhasil? Dalam dunia nyata tidak ada fitur "restart" layaknya sebuah permainan atau sebuah film yang bisa memutar waktu atau sejenisnya. Dan jika kalian gagal artinya Game Over!! Akibatnya? Kalian bisa membuat orang-orang yang sebelumnya sangat berharga menjadi seorang yang akhirnya kalian benci. Meskipun dalam hal ini terkadang bisa diatasi baik-baik dan mengakhiri hubungan dengan damai, namun kemungkinannya sekitar 50:50. Jadi tetap ada kemungkinan terburuk yang menghampiri kita.
Dalam tulisan ini saya hanya menyarankan kita untuk "main aman" demi menghindari kemungkinan-kemungkinan buruk yang bisa merugikan kita nantinya. Karena seburuk apapun teman kita, sering kali kita membutuhkan mereka untuk membantu kita dalam hal tertentu dimana hanya "dia" yang bisa membantu kita. Berteman bisa jadi salah satu cara kita untuk melindungi kita dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Namun jika kita memang sudah merasa cocok, yakin, bisa menerima segala kekurangannya dan bisa saling melengkapi, maka tidak ada salahnya jika kita mengajaknya untuk hubungan yang lebih serius. Harapannya adalah saat kita sudah tua nanti, kita masih bisa selalu tersenyum bersama dengan orang yang benar-benar tepat untuk berada disamping kita hingga akhir hayat nanti.
Oke.. Kali ini cukup sampai disini dulu. Jika ada beberapa diantara kalian yang kontra dengan tulisan saya mungkin kita bisa saling belajar dan berbagi untuk kebaikan hahaha. Dan jika ada salah kata yang sekiranya menyinggung para pembaca mohon dimaafkan. Terima kasih juga sudah berkunjung kemari dan semoga ada manfaatnya (PD banget kalo ada yang baca wkwkwkw).
Wassalamualaikum wr wb.
Komentar
Posting Komentar